Monday, July 23, 2012

Jeffrey "tidak tahu mengenang budi"-Raden

Radin Malleh: Jeffrey terdesak oleh kemahuannya menjadi Ketua Menteri Sabah.
Radin who is the Melalap assemblyman in a statement yesterday believed Jeffrey was becoming desperate in pursuing his political ambitions and dreams of becoming a Chief Minister.

“A desperado will say and do anything to pursue and try desperately to achieve his or her dreams and so is Datuk Dr Jeffrey Kitingan. He dares to say unbecoming remarks about his eldest brother, Tan Sri Joseph Pairin Kitingan.
“Jeffery’s statement against Pairin is uncalled for and is regrettable. He is very ungrateful because if not for Pairin he wouldn’t be appointed the Executive Director of Yayasan Sabah and also nominated as an elected representative,” Radin pointed out.
Jeffrey, he said should do some soul searching on his actions all this while in his pursuit of becoming a Chief Minister.
Tindakan Dr Jeffrey melebel abangnya, Joseph Pairin Kitingan, Timbalan Ketua Menteri Sabah merangkap Presiden PBS, sebagai "resorting to making up stories and mogunsamang (talking nonsense)" mendapat reaksi dari Datuk Raden Malleh, Naib Presiden PBS selaku Pembantu Menteri di Jabatan Ketua Menteri dan ADUN Melalap.

Raden Malleh mengatakan bahawa Jeffrey "tidak tahu mengenang budi" dan terdesak oleh kemahuannya untuk menjadi Ketua Menteri Sabah. Raden Malleh juga meminta Jeffrey untuk mempastikan status parti yang di ketuainya STAR agar perjuangannya tidak sia-sia.

Rupanya Jeffrey pun berangan-angan mau jadi Ketua Menteri Sabah!. Jika benar demikian, kenapa Pairin, abangnya, yang menjadi sasaran tomahannya?

1 comment:

Anonymous said...

Kalau Hang Jebat di cap sebagai penderhaka kepada kerajaan melaka,apa pula gelaran kepada Hang Tuah,mungkin ada gelaran kepada Hang Tuah tapi tidak di masuk kan dalam buku sejarah,mungkin pada masa sekarang gelaran kepada Hang Tuah terlalu banyak seperti berikut:
1)Jilat Pantat,
2)Cium Bontot
3)Pak Turut
4)Tidak berpelajaran
5)Kaki bodek
kalau di ikut kepada gelaran-gelaran ini ia bermaksud menghancurkan negara seperti negara melaka pada sayu masa dulu telah hancur kesultanan nya dan ini lah akibatnya terlalu Yes Man saja,saya rasa kepada YB raden ini jangan lah terlalu Yes man...itu lah selalu YB ini kata kepada pengundi nya yang mengemukan kan masaalah jawapan yang pasti dia tidak ada kuasa sebab bukan manteri nah kalau mahu jadi menteri jangan lah duduk di PBS kita berjuang untuk mendapat manteri,kalau duduk di BN sampai bila-bila kita tidak dapat jawatan menteri....

About This Blog


Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. Maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggalnya. (al-Naziat ayat 40-41)

"Of all the enemies to public liberty war is, perhaps, the most to be dreaded because it comprises and develops the germ of every other. War is the parent of armies; from these proceed debts and taxes...known instruments for bringing the many under the domination of the few. . . No nation could preserve its freedom in the midst of continual warfare."
- James Madison, Political Observations, 1795

santapan rohani ii

Al-hadith :ثلاثةٌ قد حَرّمَ اللهُ - تَبَارَكَ وَتَعَالَى - عليهم الجنةَ : مُدْمِنُ الخمر ، والعاقّ ، والدّيّوثُ الذييُقِرُّ في أَهْلِهِ الخُبْثَ . رواه أحمد والنسائيErtinya : "Tiga yang telah Allah haramkan baginya Syurga : orang yang ketagih arak, si penderhaka kepada ibu bapa dan Si Dayus yang membiarkan maksiat dilakukan oleh ahli keluarganya" ( Riwayat Ahmad )

PEGANGAN

Ingatlah firman Allah Taala:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِنْ دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُونَ (118) هَا أَنْتُمْ أُولَاءِ تُحِبُّونَهُمْ وَلَا يُحِبُّونَكُمْ وَتُؤْمِنُونَ بِالْكِتَابِ كُلِّهِ وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الْأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (119)

Maksudnya: “Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu mengambil orang-orang yang bukan dari kalangan kamu menjadi “orang dalam” (yang dipercayai). mereka tidak akan berhenti-henti berusaha mendatangkan bencana kepada kamu. mereka sukakan apa yang menyusahkan kamu. telahpun nyata (tanda) kebencian mereka pada pertuturan mulutnya, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya telah Kami jelaskan kepada kamu keterangan-keterangan itu jika kamu (mahu) memahaminya. Awaslah! kamu ini adalah orang-orang (yang melanggar larangan), kamu sahajalah yang suka (dan percayakan mereka, sedang mereka tidak suka kepada kamu. kamu juga beriman kepada Segala Kitab Allah (sedang mereka tidak beriman kepada Al-Quran). dan apabila mereka bertemu dengan kamu mereka berkata: “Kami beriman”, tetapi apabila mereka berkumpul sesama sendiri, mereka menggigit hujung jari kerana geram marah (kepada kamu), Katakanlah (Wahai Muhammad): “Matilah kamu Dengan kemarahan kamu itu”. Sesungguhnya Allah sentiasa mengetahui akan Segala (isi hati) yang ada di dalam dada.” [Ali Imran: 118 & 119]
..............................................
تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍآل عمران : 27

"Engkaulah (Wahai Tuhan) yang memasukkan waktu malam ke dalam waktu siang, dan Engkaulah yang memasukkan waktu siang ke dalam waktu malam. Engkaulah juga yang mengeluarkan sesuatu yang hidup dari benda yang mati, dan Engkaulah yang mengeluarkan benda yang mati dari sesuatu yang hidup. Engkau jualah yang memberi rezeki kepada sesiapa yang Engkau kehendaki, dengan tiada hitungan hisabnya".

bermubahalah

“Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa-Setelah engkau beroleh pengetahuan yang meyakinkan tentang hal itu, maka katakanlah kepada mereka : Marilah kita panggil (kumpulan) anak-anak kami dan anak-anak kalian, isteri-isteri kami, dan isteri-isteri kalian, diri-diri kami dan diri-diri kalian, kemudian kita bermubahalah kepada Allah, mohon agar Allah menjatuhkan laknat-Nya kepada pihak yang berdusta.” (Ali Imran : 61)